Masyarakat Diajak Kritis Hadapi Maraknya Aplikasi Investasi dan Trading

1 month ago 16

loading...

GS Community Indonesia membangun pemahaman yang komprehensif terkait keuangan digital kepada masyarakat. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Perkembangan aplikasi investasi dan perdagangan berbasis aset digital, termasuk kripto, semakin pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kemudahan akses, fitur otomatis, serta potensi imbal hasil yang tinggi membuat minat, khususnya dari kalangan muda, terus meningkat.

Namun, di balik antusiasme tersebut, muncul kekhawatiran mengenai tingginya misinformasi terkait legalitas, mekanisme kerja platform, hingga risiko kerugian. Informasi yang beredar di media sosial kerap bercampur antara edukasi dan opini tanpa dasar, sehingga menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat.

Istilah teknis seperti "blockchain", "trading bot", dan "kontrak pintar" sering digunakan tanpa penjelasan memadai. Hal ini memicu salah persepsi di kalangan pengguna, bahkan memunculkan tuduhan terhadap sejumlah platform.

Kondisi tersebut menjadi latar belakang berdirinya GS Community Indonesia, sebuah komunitas yang fokus pada edukasi finansial pengguna aplikasi digital. Mengusung tema "Gerakan Edukasi Finansial Pengguna 68EA untuk Lawan Hoaks & Bangun Literasi", komunitas ini berupaya membangun pemahaman yang komprehensif terkait keuangan digital.

"Kami ingin semua pengguna memiliki daya kritis, bukan hanya mengikuti tren atau informasi yang ramai dibicarakan," ujar Sharly, salah satu penggerak GS Community dalam pernyataannya, Sabtu (9/8).

Read Entire Article
Prestasi | | | |