Mengapa Adaptasi Kembali Bekerja di Kantor Sulit? Ini 6 Cara Mudah Mengatasinya!

3 weeks ago 12

ringkasan

  • Adaptasi kembali bekerja di kantor seringkali sulit karena hilangnya otonomi, kecemasan sosial, kekhawatiran kesehatan, dan pergeseran identitas yang terbentuk selama WFH.
  • Untuk mempermudah transisi, Sahabat Fimela dapat membangun rutinitas bertahap, mencari keseimbangan baru, mengelola kecemasan sosial, mempersiapkan lingkungan fisik, serta berkomunikasi aktif dengan atasan dan rekan kerja.
  • Menciptakan lingkungan kerja yang positif melalui penataan ruang, hubungan baik dengan rekan kerja, variasi rutinitas, dan penetapan tujuan kecil akan membantu meningkatkan semangat dan produktivitas.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, setelah periode panjang bekerja dari rumah (WFH), banyak dari kita kini dihadapkan pada tantangan baru: adaptasi kembali bekerja di kantor. Transisi ini, meskipun terdengar sederhana, seringkali memicu berbagai kesulitan baik secara psikologis maupun praktis yang perlu kita pahami.

Perubahan drastis dari fleksibilitas WFH ke rutinitas kantor yang lebih terstruktur dapat menimbulkan perasaan cemas dan ketidaknyamanan. Lingkungan kerja yang berbeda menuntut penyesuaian kebiasaan dan pola pikir yang tidak selalu mudah untuk dilakukan secara instan.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa proses adaptasi kembali bekerja di kantor bisa terasa begitu berat. Kami juga akan memberikan enam tips praktis dan efektif yang bisa Sahabat Fimela terapkan agar transisi ini berjalan lebih lancar dan kembali produktif di lingkungan kerja fisik.

Mengapa Transisi Kembali ke Kantor Begitu Menantang?

Kembali bekerja di kantor setelah lama WFH dapat menjadi tantangan signifikan bagi banyak individu, dan para ahli menyoroti beberapa alasan utama di balik kesulitan ini. Salah satu penyebab utamanya adalah hilangnya otonomi dan fleksibilitas yang sebelumnya dinikmati saat bekerja dari rumah. Selama WFH, individu memiliki kendali lebih besar atas jadwal, lingkungan kerja, serta keseimbangan kehidupan pribadi-profesional mereka.

Selain itu, kecemasan sosial dan perubahan rutinitas harian juga berperan besar dalam kesulitan adaptasi ini. Jessica Mudditt dari bbc.com menjelaskan, "Banyak orang telah terbiasa dengan isolasi relatif dari WFH, dan gagasan untuk kembali ke interaksi sosial yang konstan di kantor dapat menimbulkan kecemasan sosial." Perubahan rutinitas seperti perjalanan pulang-pergi (komuter) dan interaksi tatap muka yang lebih intens dapat membebani secara mental dan fisik.

Kekhawatiran kesehatan dan keselamatan juga masih menjadi faktor bagi sebagian karyawan. Tsedal Neeley dari harvardbusiness.org menyebutkan, "Meskipun pandemi telah mereda, beberapa karyawan masih memiliki kekhawatiran tentang kesehatan dan keselamatan di lingkungan kantor yang ramai." Kekhawatiran ini mencakup risiko penularan penyakit, kebersihan kantor, atau bahkan masalah ventilasi yang dapat memicu stres.

Terakhir, pergeseran identitas dan kebiasaan baru yang terbentuk selama pandemi juga mempengaruhi proses adaptasi. Susan Newman dari psychologytoday.com menyoroti, "Selama pandemi, banyak orang mengembangkan kebiasaan dan identitas baru yang terkait dengan bekerja dari rumah, seperti menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga atau mengejar hobi." Kembali ke kantor dapat terasa seperti meninggalkan bagian dari diri mereka yang baru ditemukan, menyebabkan perasaan kehilangan atau ketidaknyamanan yang perlu diatasi.

6 Tips Efektif untuk Adaptasi Kembali Bekerja di Kantor

Untuk mempermudah proses adaptasi kembali bekerja di kantor, baik karyawan maupun perusahaan dapat mengambil langkah-langkah proaktif. Membangun kembali rutinitas secara bertahap adalah kunci; Caroline Castrillon dari forbes.com menyarankan, "Mulailah dengan menyesuaikan jadwal tidur dan bangun Anda beberapa hari sebelum kembali ke kantor untuk menghindari kejutan sistem." Latih kembali rutinitas pagi Anda, termasuk perjalanan pulang-pergi, untuk membiasakan diri dengan waktu dan energi yang dibutuhkan.

Mencari keseimbangan baru juga sangat penting dalam proses adaptasi ini. Marcel Schwantes dari inc.com merekomendasikan, "Diskusikan dengan atasan Anda tentang kemungkinan model kerja hibrida atau jadwal fleksibel jika memungkinkan, untuk mempertahankan sebagian dari fleksibilitas yang Anda nikmati saat WFH." Jika model hibrida tidak tersedia, Sahabat Fimela bisa mencari cara lain untuk mengintegrasikan elemen positif WFH ke dalam kehidupan kantor, seperti istirahat singkat untuk meditasi atau jalan kaki.

Mengelola kecemasan sosial adalah langkah berikutnya yang perlu diperhatikan. Alice Boyes dari psychologytoday.com menyarankan, "Jangan ragu untuk memulai percakapan dengan rekan kerja dan membangun kembali koneksi sosial secara bertahap." Fokus pada interaksi yang positif dan jangan memaksakan diri untuk menjadi terlalu sosial di awal, karena banyak orang lain juga merasakan hal yang sama.

Mempersiapkan lingkungan kerja fisik juga dapat membantu. Alison Doyle dari thebalancecareers.com menekankan, "Pastikan meja kerja Anda di kantor nyaman, ergonomis, dan bebas dari kekacauan untuk menciptakan suasana yang produktif." Bawalah barang-barang pribadi yang dapat membuat Anda merasa lebih nyaman dan familiar di ruang kerja Anda, menciptakan sentuhan personal.

Berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja adalah kunci untuk mendapatkan dukungan. SHRM (shrm.org) menyarankan, "Sampaikan kekhawatiran atau tantangan yang Anda hadapi kepada atasan atau tim HR Anda. Komunikasi terbuka dapat membantu menemukan solusi dan dukungan." Memahami ekspektasi dan batasan baru juga penting untuk mengurangi potensi stres.

Terakhir, fokus pada manfaat kembali ke kantor dapat mengubah perspektif. Gianpiero Petriglieri dari hbr.org mengingatkan, "Ingatlah manfaat dari bekerja di kantor, seperti kolaborasi yang lebih mudah, batasan yang lebih jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta peluang untuk pengembangan profesional." Melihat sisi positif dapat membantu mengubah perspektif dan mengurangi resistensi terhadap transisi ini.

Menciptakan Lingkungan Kerja Positif dan Produktif

Fokuslah pada bagaimana Sahabat Fimela bisa menjadi lebih baik dalam peran saat ini. Dengan begitu, pekerjaan yang dulu terasa hambar bisa berubah menjadi ladang pembelajaran dan kebanggaan pribadi. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh dan mengasah keterampilan baru.

Lingkungan kerja yang baik sangat memengaruhi semangat dan kepuasan bekerja. Cobalah menata meja kerja agar lebih rapi, menambahkan dekorasi kecil seperti tanaman, atau memasang kutipan motivasi di dekat layar. Selain itu, hubungan dengan rekan kerja juga berperan besar dalam menciptakan kenyamanan; jadilah pribadi yang terbuka dan suportif agar interaksi di kantor terasa lebih ringan dan menyenangkan.

Untuk menghindari kejenuhan, Sahabat Fimela bisa mencoba mengubah rutinitas kecil. Misalnya, datang ke kantor lebih pagi untuk menikmati suasana tenang sebelum mulai kerja, atau ubah urutan tugasmu supaya tidak terasa monoton. Jika ada kesempatan, belajar hal baru bisa jadi cara ampuh untuk menyalakan lagi semangat yang sempat padam.

Bosan sering muncul karena merasa stuck atau tidak tahu arah selanjutnya. Oleh karena itu, tetapkanlah tujuan-tujuan kecil yang bisa Sahabat Fimela capai setiap minggu, seperti menyelesaikan proyek lebih cepat dari target atau menata ulang meja kerja. Pencapaian-pencapaian kecil ini akan membangun motivasi dan membuat proses adaptasi kembali bekerja di kantor terasa lebih bermakna.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Vinsensia Dianawanti

    Author

    Vinsensia Dianawanti
Read Entire Article
Prestasi | | | |