loading...
Warga Palestina kembali ke permukiman Sheikh Ridwan dan Abu Iskandar yang hancur setelah tentara Israel menarik diri dari Kota Gaza setelah perjanjian gencatan senjata di Gaza pada 15 Oktober 2025. Foto/Mahmoud Abu Hamda/Anadolu Agency
GAZA - Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Mustafa mengatakan pemerintahnya, bekerja sama dengan para ahli Arab dan internasional, telah mengembangkan rencana pemulihan dan rekonstruksi tiga tahap untuk Gaza, yang diperkirakan menelan biaya USD67 miliar (Rp1.111 triliun) dan berlangsung selama lima tahun.
Berbicara dalam konferensi pers di Ramallah menjelang pertemuan khusus mengenai rencana pemulihan tersebut, Mustafa mengatakan inisiatif tersebut bertujuan membangun kembali Jalur Gaza yang dilanda perang setelah hampir dua tahun serangan Israel yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan kerusakan besar di seluruh wilayah tersebut.
Para diplomat dan perwakilan lembaga internasional menghadiri acara tersebut.
Mustafa menguraikan bahwa tahap pertama, yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan kemanusiaan dan infrastruktur yang mendesak, akan berlangsung selama enam bulan dengan biaya USD3,5 miliar.
Tahap kedua, yang berlangsung selama tiga tahun, akan membutuhkan USD30 miliar, sementara tahap terakhir akan berfokus pada penyelesaian rekonstruksi dan pemulihan jangka panjang.
Ia mengatakan pembicaraan dengan mitra internasional sedang berlangsung untuk mengamankan sumber daya bagi pelaksanaan rencana tersebut, seraya menambahkan konferensi rekonstruksi besar akan diadakan di Mesir satu bulan setelah berakhirnya perang.















































