loading...
Presiden Kolombia Gustavo Petro. Foto/anadolu
BOGOTA - Presiden Kolombia Gustavo Petro mengecam serangan Amerika Serikat (AS) terhadap kapal-kapal yang diduga kartel di Laut Karibia. Kecaman itu muncul saat Pentagon mengumumkan operasi baru untuk memerangi pengedar narkoba.
Kolombia secara historis telah bekerja sama dengan AS dalam masalah keamanan, khususnya dalam berurusan dengan pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan memerangi perdagangan narkoba, meskipun arah kebijakan mereka baru-baru ini berubah di bawah Petro, mantan gerilyawan Marxis M-19.
Dalam wawancara dengan NBC News, Petro tidak berbasa-basi ketika mengkritik Presiden AS Donald Trump.
"Dia barbar," tegas Petro dalam kutipan yang ditayangkan Kamis. "Dia ingin menakut-nakuti kita," tambahnya.
Presiden Kolombia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa beberapa kapal yang terkena serangan terkait dengan kartel.
"Mungkin atau mungkin tidak. Kita tidak tahu," ujar dia, seraya menambahkan, "Menurut proses hukum, perlakuan beradab terhadap orang, mereka harus ditangkap dan ditahan."
Petro menggambarkan para korban sebagai "tukang perahu malang" yang disewa oleh kartel. "Lalu ketika salah satu rudal itu tiba, (rudal itu) membunuh tukang perahu itu. Rudal itu tidak membunuh pengedar narkoba," ungkap dia.
Sebelumnya, ia mengatakan setidaknya beberapa korban adalah nelayan biasa yang tidak terlibat dengan kejahatan terorganisir.














































