loading...
Direktur Observo Center Muhammad Arwani Deni menyatakan saatnya bangsa Indonesia belajar berdamai dengan pemberian gelar pahlawan nasional kepada setiap pemimpin yang pernah mengabdi untuk negeri ini. Foto: Ist
JAKARTA - Saatnya bangsa Indonesia belajar berdamai dengan pemberian gelar pahlawan nasional kepada setiap pemimpin yang pernah mengabdi untuk negeri ini. Siapa pun tokohnya, termasuk mantan Presiden Soeharto pasti mempunyai sisi gelap.
Menurut Direktur Observo Center Muhammad Arwani Deni, penilaian terhadap figur nasional semestinya tidak dilakukan dengan kacamata personal melainkan dengan pandangan objektif terhadap kontribusi yang telah diberikan kepada bangsa dan negara.
Baca juga: Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Cak Imin: Bangga dan Bersyukur
“Beliau (Soeharto) juga punya jasa besar bagi negeri ini. Kalau bangsa ini terus menimbang sejarah dengan perasaan, bukan dengan kebijaksanaan, kita tak akan pernah maju,” ujar Arwani, Minggu (9/11/2025).
Dia menilai jasa Soeharto dalam menjaga stabilitas politik, memperkuat kedaulatan ekonomi, dan meletakkan fondasi pembangunan nasional merupakan bagian dari sejarah yang tidak bisa dihapus. Memberi gelar pahlawan nasional kepada Soeharto bukan berarti menutup mata terhadap kekurangan masa pemerintahannya melainkan bentuk penghormatan atas kontribusi nyata terhadap bangsa.

















































