loading...
Aion UT digas dari Jakarta-Bandung-Jakarta tanpa ngecas. Foto: Sindonews/Muhamad Fadli Ramadan
JAKARTA - Sebuah pembuktian baru saja digelar di hadapan para "algojo" media otomotif. Aion UT, penantang baru di arena mobil listrik Indonesia, dipaksa menjalani ujian: menempuh rute Jakarta-Bandung pulang-pergi sejauh lebih dari 300 kilometer tanpa setetes pun "minum" alias tanpa pengisian daya baterai.
Dengan klaim jarak tempuh hingga 500 km untuk varian Premium (baterai 60 kWh), GAC Aion menantang mobilnya untuk membuktikan diri di kondisi jalanan nyata yang tak kenal ampun. Pertanyaannya, mampukah Aion UT bertahan, atau justru tumbang di tengah jalan?
Babak #1: Pengalaman di Balik Kemudi
Perjalanan dimulai dari dealer Aion di Warung Buncit, Jakarta Selatan, dengan baterai terisi penuh menunjukkan estimasi jarak 497 km. Begitu pedal gas diinjak, torsi instan khas mobil listrik langsung menyentak. Berbekal motor penggerak bertenaga 150 kW dan torsi 120 Nm, melibas tanjakan curam di jalur Bandung terasa enteng.
Kenyamanan pengemudi jadi prioritas utama. Fitur electric seat dan Ventilated Seat—yang bisa mendinginkan atau menghangatkan kursi—memberikan sentuhan kemewahan yang memanjakan.
Fitur perintah suara 'Hello Baby!' juga berfungsi cukup akurat untuk membuka panoramic sunroof atau mengubah mode berkendara.