loading...
Serangan siber serentak hantam bandara London, Berlin, dan Brussels, membuat transportasi lumpuh. Foto: Reuters
EROPA - Alarm keamanan siber tingkat tertinggi berbunyi di seluruh Eropa. Hanya dalam hitungan hari, beberapa bandara terbesar dan tersibuk di benua itu menjadi target serangan siber terkoordinasi, melumpuhkan operasi digital mereka dan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh industri penerbangan global.
Rentetan serangan dimulai pada 19 September ketika situs web Bandara Pulkovo di St. Petersburg, Rusia, tumbang.
Dua hari kemudian, pada 21 September, serangan meluas dan menghantam raksasa penerbangan Eropa: Bandara Heathrow di London, Bandara Berlin di Jerman, dan Bandara Brussels di Belgia.
Insiden ini bukan sekadar peretasan biasa; ini adalah demonstrasi kekuatan yang mengerikan tentang betapa rapuhnya infrastruktur kritis dunia modern.
Efek Domino Digital: Satu Celah Meruntuhkan Segalanya
Para ahli menyoroti bahwa serangan ini mengeksploitasi kelemahan terbesar dari sistem transportasi global: ketergantungan pada infrastruktur digital yang saling terhubung.
"Gangguan di beberapa bandara besar Eropa ini menyoroti betapa saling terhubungnya transportasi global dan betapa bergantungnya pada infrastruktur digital bersama," ujar Darren Guccione, CEO & Co-Founder perusahaan keamanan siber Keeper Security.