Fenomena Tut Tut Wok Wok: Psikolog Bongkar Penyakit Superioritas Pengemudi Arogan di Jalan Raya

2 hours ago 2

loading...

Perilaku arogan sering kali muncul dari alam bawah sadar pengemudi mobil besar. Mereka secara psikologis merasa menjadi yang paling besar di jalan. Foto: Sindonews

JAKARTA - Suara sirine meraung-raung membelah kemacetan, diiringi kilatan lampu strobo yang menyilaukan. Namun, ini bukan ambulans atau iring-iringan pejabat negara, melainkan mobil SUV pribadi yang dengan angkuh meminta jalan.

Fenomena yang populer disebut 'tut tut wok wok' ini kian meresahkan dan memicu perdebatan sengit tentang arogansi di jalanan.

Keresahan publik memuncak karena semakin banyak warga sipil, terutama pengemudi mobil SUV besar, yang secara ilegal memasang atribut ala kendaraan aparat.

Mereka tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga kerap menunjukkan perilaku intimidatif. Di balik fenomena ini, ternyata ada masalah psikologis yang lebih dalam.

Merasa Paling Besar, Merasa Jalan Milik Sendiri

Psikolog Meity Arianty dari Universitas Gunadarma mengungkapkan bahwa perilaku arogan ini sering kali muncul dari alam bawah sadar pengemudi mobil besar. Mereka secara psikologis merasa menjadi yang "paling besar" di jalan.

"Mereka merasa jalan milik mereka. Cara mereka kadang kurang etis dalam meminta jalan ke pengendara lain. Bahkan, seringkali meminta pengguna jalan lain menyingkir dengan cara kasar," kata Meity saat dihubungi.

Perasaan superioritas ini, menurutnya, memicu sikap intimidatif terhadap kendaraan lain yang lebih kecil, seolah-olah mereka adalah raja jalanan yang tak tersentuh.

Read Entire Article
Prestasi | | | |