Fimela.com, Jakarta Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga bumi, muncul berbagai gerakan ramah lingkungan yang menginspirasi banyak orang. Salah satunya plogging. Plogging merupakan aktivitas yang menggabungkan olahraga lari dengan aksi bersih-bersih lingkungan.
Aktivitas ini tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Plogging merupakan gabungan dari kegiatan jogging dan memungut sampah (picking up litter).
Nama ini berasal dari gabungan kata dalam bahasa Inggris "jogging" dan kata dalam bahasa Swedia "plocka upp" yang berarti "mengumpulkan". Gerakan plogging pertama kali muncul di Swedia sekitar tahun 2016.
Inisiatornya adalah Erik Ahlström, seorang aktivis lingkungan dan pegiat kebugaran yang prihatin melihat banyaknya sampah berserakan di jalanan Stockholm. Menurutnya daripada hanya berlari tanpa tujuan sosial, ia memutuskan untuk menggabungkan rutinitas joging dengan kegiatan memungut sampah.
Ide sederhana ini kemudian menyebar ke berbagai negara lewat media sosial, hingga menjadi tren global pada tahun 2018. Konsepnya pun sederhana: alih-alih berlari melewati tumpukan sampah di sepanjang rute mereka, para plogger justru memungutnya untuk dibuang dengan benar.
Beberapa di antaranya bahkan menambahkan gerakan olahraga ringan di sela-sela pengumpulan sampah untuk meningkatkan manfaat kebugaran sekaligus mengisi kantong sampah mereka.
Tindakan Sederhana Namun Berdampak Besar
Ahlström menyebut plogging sebagai “tindakan sederhana namun berdampak besar” yang dapat mengubah cara pandang manusia terhadap kesehatan pribadi dan kesadaran lingkungan.
Dalam wawancaranya dengan The Times of India (TOI), Ahlström memuji semangat para plogger lokal.
“Ada sampah di mana-mana, dan selalu ada kesempatan untuk plogging. Saya datang untuk berlari dan memungut sampah bersama anak-anak, komunitas, dan siapa pun yang ingin berbuat sesuatu. Inilah cara kecil untuk membuat perubahan besar,” tutur Ahlstrom
Ia juga menyoroti empat alasan utama mengapa plogging menjadi kegiatan penting saat ini:
Gaya hidup yang semakin sedentari (minim aktivitas fisik).
Tingginya polusi plastik yang mencemari laut dan lingkungan.
Ancaman mikroplastik terhadap satwa liar dan biota laut.
Kerugian ekonomi akibat perilaku membuang sampah sembarangan.
Menurutnya, solusi untuk menciptakan lingkungan bebas sampah harus melibatkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.
“Kita perlu mengubah kebiasaan, memperbaiki sistem pengelolaan sampah, dan yang terpenting—mengubah sikap terhadap kebersihan. Upaya ini harus dilakukan bersama dan secara konsisten,” tegasnya melansir Times Of India.
Ahlström meyakini bahwa plogging tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga mendidik masyarakat tentang dampak nyata dari sampah.
“Dengan mengetahui, kita belajar peduli. Dan dengan peduli, kita mulai berubah. Plogging telah membuktikan bahwa bahkan satu orang pun bisa membawa perubahan,” tutupnya.
Andien Hidupkan Semangat Plogging di Indonesia
Di Indonesia, penyanyi Andien pun mengajak publik merawat bumi dengan plogging. Untuk menghadirkan sebuah inisiatif yang menyatukan gerakan tubuh, kolaborasi sosial, dan kepedulian terhadap bumi ini, Andien bekerjasama dengan ekosistem dan Kitabisa Experience.
Kegiatan ini sudah berlangsung pada Sabtu, 2 November 2025, dengan rute Bundaran HI menuju Waste Station Rekosistem di Dukuh Atas. Sebanyak 75 peserta yang telah mendaftar melalui Kitabisa Experience akan berlari santai sambil mengumpulkan sampah di sepanjang rute. Sampah yang terkumpul kemudian akan diserahkan di fasilitas pengelolaan sampah milik Rekosistem sebagai wujud nyata aksi keberlanjutan lingkungan.
“Melalui Konser Suarasmara, kami ingin menunjukkan bahwa konser bisa punya gema lebih luas dari sekadar panggung musik. Gerakan kecil seperti jogging sambil memungut sampah pun bisa menjadi bentuk nyata cinta pada bumi,” ujar Andien.
Kegiatan ini juga didukung oleh Tuku dan Kotara, dua brand lokal yang konsisten mendukung gerakan gaya hidup berkelanjutan. Kolaborasi ini mencerminkan semangat Konser Suarasmara: mengajak masyarakat untuk tidak hanya bersenang-senang di konser musik, tapi juga bertindak dan menyuarakan perubahan untuk bumi lewat langkah-langkah sederhana.
Harapannya, kegiatan ini dapat menular menjadi kebiasaan sehari-hari, bahwa olahraga, gaya hidup sehat, dan kepedulian terhadap sampah bisa berjalan beriringan.
Lewat kegiatan plogging, Konser Suarasmara tidak hanya menggelar konser, tapi juga menghidupkan gerakan menuju kesadaran bahwa bumi membutuhkan suara kita semua.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5404211/original/003455300_1762398560-IMG_0380.jpeg)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5404212/original/061964400_1762398560-Plogging_bersama_Andien___Rekosistem__2_.jpg)














































