loading...
Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk pada perdagangan Jumat (29/8). FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk pada perdagangan Jumat (29/8), seiring meningkatnya ketidakstabilan politik dan sosial di dalam negeri. Gejolak ini dipicu insiden tragis yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol) setelah tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah demonstrasi.
Di pasar spot, rupiah dibuka di level Rp16.347 per dolar AS namun terus melemah hingga menembus Rp16.513 per dolar AS pada sesi siang. Pelemahan ini menandai tekanan signifikan terhadap mata uang Garuda. Sementara itu, IHSG ikut terjungkal dengan koreksi hingga 2 persen, menyentuh level 7.788 dari posisi tertingginya di awal pekan.
Baca Juga: Ribuan Driver Ojol Iringi Pemakaman Affan Kurniawan yang Tewas Terlindas Rantis Brimob
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menilai pelemahan rupiah dipengaruhi kombinasi faktor internal dan eksternal. Namun, menurutnya, sentimen domestik menjadi faktor paling dominan yang menekan pasar.
"Kejadian tadi malam benar-benar membuat masyarakat, termasuk mahasiswa dan pelajar, semakin memanas. Dampaknya terasa di pasar keuangan," ujar Ibrahim, Jumat (29/8).