loading...
Perusahaan dan individu Amerika Serikat dilarang melakukan bisnis dengan Rosneft dan Lukoil. FOTO/Reuters
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft dan Lukoil sebagai bagian dari upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menekan Moskow agar segera mengakhiri perang di Ukraina.
Sanksi yang diumumkan Rabu (29/10) waktu Washington itu menjadi langkah pertama yang diberlakukan AS terhadap Rusia sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu. Pemerintah AS menyebut kebijakan ini menyasar langsung sumber utama pendapatan Rusia dari ekspor minyak yang selama ini membiayai operasi militer Kremlin.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan, tindakan tersebut merupakan sinyal tegas bahwa Washington tidak akan tinggal diam menghadapi perang yang terus menelan korban. "Sekarang adalah saatnya menghentikan pertumpahan darah dan memberlakukan gencatan senjata segera," ujar Bessent dikutip The Guardian, Rabu (29/10).
Ia menambahkan, langkah itu diambil setelah Presiden Vladimir Putin menolak menyerukan penghentian perang. "Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin. Kami siap mengambil langkah lanjutan bila diperlukan, dan kami mengajak sekutu kami untuk bergabung," kata Bessent.
Baca Juga: Gawat, Lebih dari 1 Juta Orang Bahas Keinginan Bunuh Diri dengan ChatGPT Setiap Pekan











































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5121036/original/092982600_1738673422-kike-vega-F2qh3yjz6Jk-unsplash.jpg)





