loading...
IAGI menilai cadangan nikel di wilayah GAG, Papua Barat Daya, memiliki potensi penting dalam mendukung program hilirisasi. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menilai cadangan nikel di wilayah GAG, Papua Barat Daya, memiliki potensi penting dalam mendukung program hilirisasi industri nikel nasional. Ketua Umum IAGI, Budi Santoso, menyebutkan secara umum proyek penambangan yang sudah beroperasi mestinya memenuhi kelayakan teknis, keekonomian, lingkungan, dan sosial.
"Cadangan PT GAG bersama yang lainnya akan memberikan kontribusi bagi inventarisasi cadangan nikel nasional sebagai modal penyediaan bahan baku penting dalam rantai nilai hilirisasi," ujar Budi dalam keterangan tertulis, Senin (22/9).
Baca Juga: Mempertanyakan Pengawasan Pemerintah dalam Kasus Tambang Nikel di Raja Ampat
Ia menjelaskan, pemanfaatan cadangan nikel di wilayah sensitif seperti GAG menghadapi tantangan teknis, keekonomian, lingkungan, dan sosial. Namun, tantangan ini mestinya sudah terlingkupi melalui dokumen studi kelayakan (FS), Amdal, izin lingkungan, dan dokumen pendukung lainnya.
"Mendapatkan dan mengelola social license to operate juga jadi krusial. Penerapan secara ketat dan konsisten dari good mining practices selama beroperasi hingga pasca-operasi akan menjadi kunci keberlanjutan operasi," jelasnya.