loading...
Diskon pajak menjadi satu-satunya jalan untuk bisa meningkatkan penjualan mobil di 2025. Foto: Sindonews
JAKARTA - Di tengah pasar mobil yang kian lesu dan terancam tak mampu menembus angka 800 ribu unit tahun ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengirimkan sinyal S.O.S yang sangat jelas kepada pemerintah.
"Teriakan" minta bantuan itu berisi satu pesan utama: mimpi untuk kembali menjual satu juta unit mobil per tahun hanya bisa tercapai jika pemerintah mau mengeluarkan "resep ampuh" yang terbukti manjur di era pandemi Covid-19, yaitu diskon pajak besar-besaran.
Ini bukan sekadar permintaan, melainkan proposal yang didasari oleh data historis dan kondisi daya beli masyarakat yang kian tertekan oleh harga mobil baru yang terus melambung.
Pil Pahit Realita Pasar 2025
Kondisi pasar otomotif saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Setelah 2024 ditutup dengan penjualan yang hanya mencapai 865 ribuan unit, tahun 2025 menunjukkan tren yang lebih buruk.
Data penjualan dari Januari hingga Agustus 2025 hanya mencatatkan angka 500.951 unit, penurunan tajam 10,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, secara blak-blakan menyoroti segmen pasar yang paling krusial.
"Sekarang kita perlu insentif, kondisi lagi sulit. Berapa sih daya beli masyarakat kita? Kalau saya hanya tahu dari Gaikindo, itu datanya 70-80 persen orang beli mobil yang harganya di bawah Rp400 juta," ucap Kukuh.