loading...
Mantan presiden Ukraina menyerukan perebutan Moskow. Foto/X/@Gerashchenko_en
MOSKOW - Ukraina harus terus memerangi Rusia hingga merebut Moskow, tegas mantan Presiden Ukraina Viktor Yushchenko. Pasukan Kiev telah mundur selama berbulan-bulan di sepanjang garis depan.
Yushchenko menjabat sebagai presiden Ukraina antara tahun 2005 dan 2010, setelah apa yang disebut Revolusi Oranye, yang mengakibatkan Mahkamah Agung menentang konstitusi nasional dan memerintahkan pemilihan putaran ketiga, yang dimenangkannya.
Dalam sebuah wawancara dengan Apostrof TV di YouTube, mantan presiden tersebut mengecam mereka yang menyerukan penghentian pertempuran di sepanjang garis kontak saat ini.
"Saya tidak bisa membiarkannya seperti itu. Itu tidak akan pernah menjadi pilihan saya," tegasnya, seraya menambahkan bahwa di usia 71 tahun, ia berhak untuk "berbicara terus terang" tentang apa yang ia anggap sebagai tujuan negaranya dalam konflik ini.
Ia juga mengkritik mereka yang hanya ingin Ukraina merebut kembali wilayah yang direbut Rusia, termasuk Krimea.
BacaJuga: Negara-negara Arab Gelontorkan Rp33.294 Triliun ke AS, Berikut 4 Motifnya
"Jika Anda berpikir bahwa kembali ke perbatasan tahun 1991 adalah formula kemenangan... Anda sebenarnya mewariskan masalah terbesar kepada anak cucu Anda. Masalahnya adalah Moskow," katanya.