loading...
Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa. Foto/anadolu
TEPI BARAT - Otoritas Palestina (PA) menyatakan menyambut baik "upaya tulus dan penuh tekad" Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mencapai perdamaian di Gaza. Pernyataan itu muncul setelah Trump mengumumkan peta jalannya untuk menghentikan pertempuran antara Israel dan Hamas.
Rencana berisi 20 poin tersebut, yang dirilis Gedung Putih saat pertemuan Trump dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin, menyerukan gencatan senjata segera dan pertukaran semua sandera yang ditahan Hamas dengan tahanan Palestina di Israel.
Rencana tersebut bertujuan mengubah Gaza menjadi "zona deradikalisasi dan bebas teror" setelah penarikan pasukan Israel, dengan Hamas dikecualikan dari pemerintahan daerah kantong tersebut.
Otoritas Palestina, yang memerintah Tepi Barat, mengatakan pada hari Selasa (30/9/2025) bahwa mereka yakin dengan kemampuan Trump menemukan jalan menuju perdamaian di Gaza.
Kemitraan dengan AS sangat penting dalam menciptakan stabilitas di kawasan tersebut, tambahnya.
“Pertempuran harus diakhiri melalui perjanjian komprehensif yang menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan yang memadai ke Gaza, pembebasan sandera dan tahanan, pembentukan mekanisme untuk melindungi rakyat Palestina... mencegah aneksasi tanah, menghentikan penggusuran warga Palestina, mengakhiri tindakan sepihak yang melanggar hukum internasional, membebaskan pendapatan pajak Palestina yang ditahan, dan mengarah pada penarikan penuh Israel,” ungkap pernyataan tersebut.
"Ini akan... membuka jalan menuju perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara, dengan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat hidup berdampingan dengan Negara Israel dalam keamanan, perdamaian, dan hubungan bertetangga yang baik, sesuai dengan legitimasi internasional," menurut Otoritas Palestina.