loading...
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pertama kalinya memaparkan laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Konferensi Pers APBN KiTa Edisi September 2025, Senin (22/9). FOTO/Anggie Ariesta
JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pertama kalinya memaparkan laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Konferensi Pers APBN KiTa Edisi September 2025, Senin (22/9). Dalam laporannya, Purbaya menyebut defisit APBN hingga akhir Agustus 2025 telah mencapai Rp321,6 triliun atau setara dengan 1,35 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurut dia posisi keseimbangan primer masih tercatat surplus Rp22 triliun. Namun, ia menegaskan kondisi tersebut menunjukkan adanya kebutuhan untuk mempercepat realisasi belanja pemerintah agar sesuai dengan desain APBN 2025.
"Kalau dilihat dari sini, seharusnya keseimbangan primer akan negatif hingga akhir tahun. Indikasinya, belanja pemerintah masih perlu dipacu agar sesuai dengan rencana anggaran yang telah disusun," ujar Purbaya.
Baca Juga: Omongan Purbaya Bikin Rupiah Babak Belur, Sempat Tembus Rp16.634
Hingga Agustus 2025, realisasi belanja negara tercatat Rp1.960,3 triliun. Dari jumlah tersebut, belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.388,8 triliun, sementara transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp571,5 triliun. Realisasi itu merepresentasikan 55,6 persen dari pagu belanja negara tahun ini.