Pertanyaan Reflektif agar Kamu Lebih Dekat dengan Ikigai

Fimela.com, Jakarta Bagi orang Jepang, ikigai adalah jawaban atas pertanyaan “mengapa aku bangun setiap pagi?”. Lebih dari sekadar rutinitas harian, ikigai menjadi alasan mendalam yang membuat seseorang merasa hidupnya berharga. Kata ini berasal dari gabungan iki (kehidupan) dan kai (realisasi harapan serta tujuan), mencerminkan hubungan antara kehidupan dan makna.

Ikigai sering disalahartikan sebagai kesuksesan materi atau prestise sosial, padahal sebenarnya tidak bergantung pada harta atau jabatan. Ia bisa ditemukan dalam momen kecil seperti menikmati secangkir teh, mengurus keluarga, hingga bekerja sesuai passion. Intinya, ikigai hadir ketika kita merasa apa yang kita lakukan memberi dampak positif, sekecil apa pun itu.

Melansir laman peopleatheartcoaching.com hal yang membuat ikigai istimewa adalah sifatnya yang unik bagi setiap individu. Nilai, pengalaman hidup, hobi, hingga kepribadian membentuk versi ikigai yang berbeda pada tiap orang. Karena itu, tak ada satu definisi baku, yang ada hanyalah perjalanan personal untuk menemukan apa yang benar-benar membuat hidup terasa berarti.

Ikigai tidak hanya bicara tentang kebahagiaan, tetapi juga keseimbangan antara kepuasan pribadi dan kontribusi terhadap lingkungan sekitar. Menemukan ikigai ibarat menemukan kompas batin yang membantu kita melewati kesulitan, menjaga semangat, dan tetap merasa bahwa hidup layak dijalani.

1. Lakukan apa yang kamu suka

Lakukan hal yang kamu cintai dengan memikirkan aktivitas apa yang benar-benar memberi kebahagiaan, membuatmu lupa waktu, dan menghadirkan perasaan mengalir (in-flow). Bisa jadi itu adalah hobi yang sudah lama kamu tekuni, atau rutinitas sederhana yang diam-diam selalu kamu nikmati. 

Namun, di tengah kesibukan hidup, sering kali kita lupa apa yang sebenarnya membuat hati kita bersemangat. Cobalah mengingat kembali hal-hal yang dulu membangkitkan rasa ingin tahu dan gairah, termasuk kegiatan yang kamu sukai saat masa kecil atau remaja, bahkan cita-cita pekerjaan yang pernah kamu impikan.

2. Lakukan sesuatu yang penting bagi kamu

Lakukan sesuatu yang benar-benar bermakna bagimu dan memberi dampak pada orang lain baik untuk komunitas sekitar, kelompok tertentu, maupun dunia secara lebih luas. Tak masalah jika kamu berpikir besar, karena setiap kontribusi berharga. Renungkan siapa atau apa yang selama ini menginspirasimu, sekaligus hal-hal yang membuatmu marah atau frustrasi, karena dari sanalah sering kali lahir motivasi untuk bertindak. 

3. Lakukan apa yang kamu kuasai

Kekuatan adalah aktivitas yang kamu nikmati dan memberi energi positif, sedangkan keterampilan merupakan kompetensi yang diperoleh lewat pendidikan dan pengalaman kerja. Keterampilan terbagi menjadi hard skills seperti kemampuan teknis dan pengetahuan khusus, serta soft skills berupa atribut personal yang melekat pada kepribadian. 

Untuk mengenali keduanya, kamu bisa merefleksikan pengalaman atau mencoba tes kepribadian. Dengan memahami kekuatan dan keterampilan ini, kamu akan lebih mudah menemukan peran yang sesuai serta menentukan arah hidup maupun karirmu.

Bagian terakhir dari ikigai ini menekankan pentingnya penghasilan. Walaupun uang bukan inti dari konsep ikigai tradisional, kenyataannya kita tetap membutuhkan pendapatan untuk mendukung hidup. Karena itu, memasukkan aktivitas yang bisa menghasilkan, seperti bekerja, menjual produk, atau menawarkan layanan, akan membuat ikigai lebih bermakna sekaligus realistis.

Untuk mencapainya, pikirkan keterampilan dan kekuatan yang bisa kamu bagikan, entah dengan mengajar, menciptakan produk, atau memberi nilai tambah bagi orang lain. Singkirkan batasan dalam pikiranmu saat mencari ide, karena tidak ada ide yang sia-sia jika dapat membuka peluang baru untuk memadukan tujuan hidup dengan sumber penghasilan.

Menemukan ikigai bukan hanya soal kebahagiaan atau passion, tetapi juga tentang keseimbangan antara makna hidup, kontribusi, dan keberlanjutan. Dengan mengenali apa yang kamu cintai, apa yang kamu kuasai, serta bagaimana hal itu bisa memberi manfaat sekaligus mendukung kebutuhan hidup, kamu akan memiliki petunjuk yang menuntun pada hidup yang lebih terarah, bermakna, dan memuaskan.

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa