loading...
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers bersama PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto/anadolu
ISLAMABAD - Menteri Luar Negeri (Menlu) Pakistan, Ishaq Dar, mengatakan rencana 20 poin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang Israel di Gaza itu "bukan dokumen kami." Pernyataan itu muncul seiring berbagai respons atas usulan Trump tersebut.
"Ini bukan dokumen kami, yang kami kirimkan kepada mereka. Ada beberapa area kunci yang ingin kami bahas... Jika tidak dibahas, akan dibahas," ujar dia.
Dia menambahkan, “Tujuan langsung dari rencana tersebut adalah untuk memastikan gencatan senjata, menghentikan pertumpahan darah, membiarkan bantuan kemanusiaan mengalir, dan mengakhiri pengungsian paksa."
Dar saat berpidato dalam konferensi pers di ibu kota Islamabad pada Selasa (30/9/2025) menjelaskan, “Anggaplah pengumuman Trump tentang rencana 20 poin tersebut sebagai pengumuman dari pihak mereka."
"Kami telah mengeluarkan pernyataan bersama atas nama delapan negara. Kami memiliki ini. Jika ada perbedaan di mana pun, kami akan mematuhinya — kami berkomitmen untuk ini," ujarnya, merujuk pada pernyataan bersama yang dikeluarkan delapan negara Muslim yang mendukung rencana Trump.
Para pemimpin Turki, Pakistan, Arab Saudi, Qatar, UEA, Mesir, Yordania, dan Indonesia mengadakan pertemuan dengan Trump di sela-sela sidang Majelis Umum PBB, di mana presiden AS membahas rencananya untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza.